Rabu, 01 Juni 2011

Bakoel koffie

Bakoel Koffie
Laksmi Pamuntjak
  (wikimedia)

Jl. Cikini Raya no. 25
Jakarta Pusat
Tel. 3193 6608

Bakoel Koffie memulai usaha empat generasi lalu, pada 1878, sebagai Toko Kopi Tek Sun Ho di Jl. Hayam Wuruk, yang segera menjadi tempat penting (meski bakal sulit untuk tidak bernasib seperti itu di masa itu, mengingat dialah toko kopi pertama yang punya pelanggan yang berkunjung khusus untuk membeli biji kopi, menunggu sang biji dibakar dan digiling, dan kemudian membawanya pulang).

Kini, di tangan buyut Lauw Tek Siang, ia bangkit kembali sebagai rantai warung kopi Jakarta 1930-an di berbagai “jantung” kota, dan Anda datang ke sini untuk menikmati blueberry cheesecake dengan ditemani secangkir kopi Jawa yang elok, sembari menanti pilihan biji kopi Anda digiling mengikuti alunan dan irama musik Buddha Bar. Cabang di Cikini, di gedung preservasi Kota tua, sungguh punya atmosfer khusus, sementara yang di Jl. Senopati jadi bagian dari Ark Gallery, sebuah galeri seni bergengsi.

Tiga racikan kopi khusus, diambil dari biji kopi kualitas terbaik dari Sumatra, Sulawesi, Timor, Jawa, dan Bali, serta diolah dengan metoda drum roaster, adalah Heritage 1969 (pahit sekaligus manis, dengan aroma Arabika yang kuat dan khas), Black Mist (mewah, perkasa, lembut nyaris kental, paling cocok untuk espresso, kopi hitam, atau Americano), dan Brown Cow (pahit-manis dengan sengatan aftertaste yang masam, paling cocok digabungkan dengan susu).

Argumen yang membela rantai bisnis lokal senantiasa menyatakan bahwa di sini pembakaran, penggilingan, dan peracikan langsung dilakukan dalam toko, tak seperti rantai bisnis internasional, yang saluran distribusinya yang panjang kerap merusak produk. Dan rantai warung kopi yang ini jarang mengecewakan—single espresso mereka disuguhkan dalam sajian yang pas, dengan krim yang otentik dan tekstur yang tepat—bahkan saat mereka juga harus mengambil jalur Java Frost, sebagaimana juga Coffee Bean and Tea Leaf serta Gloria Jeans, dan, ya, si S besar itu sendiri.

Nah, jadi kira-kira beginilah: kopi yang enak, dekorasi ruangan yang apik, musik yang kadang-kadang oke, lokasi yang YAHUD—satu-satunya yang mereka perlukan kini adalah santapan yang sepadan (dan tampaknya mereka memang bergerak ke arah itu, dengan tawaran sajian lima jenis pasta (carbonara, ikan salem lembut-halus, hidangan laut, bolognaise, pesto tuna), sejumput penganan (bruschetta, calamari rings, dan potongan kentang), serta dua jenis nasi goreng (nasi goreng spesial dan nasi goreng salem).

Juga buka di Jl. Senopati Raya No. 92, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Tel. 739 7459 (jam buka: Senin – Kamis 09.00 – 21.00; Jumat – Sabtu 09.00 – 00.00; Minggu 10.00 – 22.00

Harga: sekitar Rp 50.000 – Rp 100.000 untuk berdua (Americano Rp17.000,00/cangkir; Java Frost Rp25.000,00/cangkir;
latte dingin Rp23.000,00/gelas, latte panas Rp18.000,00/cangkir; cappuccino
Rp21.000,00/cangkir)
Jam buka: 08.00 – 22.00 (hari kerja); 08.00 – 00.00 (akhir pekan)
Aturan busana: santai
Atmosfer: Jakarta 1930-an
Metode pembayaran: hanya tunai
Diulas pada: Februari 2008

Sumber : Jakarta Good Food Guide 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar